SELAMAT JALAN MAS NINIK

Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan, apa yang harus ku tuliskan, aku merasa sudah tidak ada apa-apanya, yang tersisa semua milik-NYA, butuh mengumpulkan tenaga berhari-hari agar aku sanggup untuk sekedar mampu berdiri …

Jangan kau tanyakan bagaimana rasa hatiku…

Bagaimana isi dadaku…

Semua tak terlukiskan…

Inilah puncak dari rasa cinta…

Ooohh… inilah cinta…

Kamu adalah karunia terbaik yang pernah diberikan Tuhan kepadaku..

Terimaksih  ! telah mendampingiku selama 19 tahun…

Suka…

Duka…

Canda… juga amarah…

Kini semua tinggal kenangan…

Kemarin pagi sekali  aku ketuk pintu kamarmu…

Selalu aku lakukan  walaupun aku tahu selalu tidak ada jawaban…

Biasanya ditambahi sama teriakan keras dari ibumu…Niniiiik sudah siaaang….bangun…

Paling jawabamu….eeehh…! dengan mata setengan terpejam…terus tidur lagi dengan tidak ada rasa bersalah sedikitpun…

Itulah cinta…

Kubuka setengah pintu kamar mu…

Kutapapi dengan mata penuh harap di dalamnya…

Tapi yang kudapati…

Selimut bau apek…khas laki-laki sejati…

Guling yang lecek karena sering mengalamai tindak kekerasan…

Seprei yang acak-acakan…di sudut kasur..

Itulah cinta…

…ā€ Kini semuanya membisu ā€œ

Selamat jalan Mas Ninik…

Pekalongan, 17 Mei 2023

Zedne Elma : 04 Agustus 2004 ā€“ 23 Maret 2023

Diterbitkan oleh bahtiyarzulal

- Lahir di Banyuwangi pada tanggal 04 November 1967, Pernah tinggal di Nganjuk, Kediri, Rembang, Semarang dan Buay Madang, OKU, Sumsel

Tinggalkan komentar